Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan Presiden FIFA Gianni Infantino akan berkunjung ke Indonesia pada 18 Oktober untuk bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) guna mengawal transformasi persepakbolaan nasional.
“Pada 18 Oktober nanti Presiden FIFA akan berada di sini (Indonesia) untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kami berharap pertemuan itu akan membuahkan hasil yang baik,” kata Erick dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Sabtu.
Mantan presiden Inter Milan itu mengatakan, FIFA juga akan memiliki kantor di Indonesia untuk memastikan proses transformasi sepakbola Indonesia bisa berjalan optimal. Erick belum bisa memastikan sudah berapa lama FIFA bermarkas di Indonesia. “Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk itu berlangsung, lalu hilang, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya,” kata Erick.
Ia menilai, niat baik FIFA dan pemerintah Indonesia dalam memajukan sepak bola Indonesia patut diapresiasi. Ia menilai ini sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Upaya ini, kata Erick, membutuhkan dukungan semua pihak, mulai dari klub, suporter, keamanan, hingga stasiun televisi.
“Kalau kita mau transformasi, ini harus komprehensif. Ini tragedi memilukan yang menggerogoti hati kita, jangan sampai terulang lagi. Ini pelajaran yang sangat berat bagi sepak bola Indonesia dan bangsa,” kata Erick.
Erick mengingatkan agar Tragedi Kanjuruhan tidak terulang di ajang olahraga apapun. Oleh karena itu, Indonesia harus mengambil pelajaran dari tragedi ini dan menjadikannya sebagai momentum untuk memperbaiki tata kelola sepakbola di negeri ini.
Sebelumnya pada Rabu (5/10) Erick menggelar pertemuan langsung dengan Infantino di Doha, Qatar, dimana FIFA menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mentransformasi sepak bola.
Baca juga: Timnas Wanita Incar Kenaikan Peringkat di Pertandingan FIFA
Baca juga: PSSI akan sosialisasikan UU SKN
Menurut Erick, Infantino mengaku sangat sedih dengan Tragedi Kanjuruhan, karena pria berkebangsaan Swiss-Italia itu memiliki kesan positif terhadap sepakbola sejak masih muda, namun hal ini sangat berbeda dengan yang terjadi di Kanjuruhan.
“Presiden FIFA mengatakan bahwa ketika dia masih kecil, orang tuanya mengundangnya untuk menonton sepak bola, itu adalah kegembiraan yang luar biasa, tetapi bayangkan Erick, jika kegembiraan yang seharusnya terjadi itu sebenarnya yang kita alami sekarang,” kata Erick.