Tekno  

Puan Dukung Transformasi Sepak Bola Nasional |Balipuspanews.com

Ketua DPR RI Puan Maharani.  (Foto: DPR RI)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: DPR RI)

JAKARTA, balipuspanews.com – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai bagian dari revolusi sepak bola di Indonesia.

PSSI KLB menjadi persyaratan yang direkomendasikan oleh Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) pascatragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan terhentinya kompetisi.

Di KLB akan dipilih ketua umum dan direksi PSSI yang baru.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan pihaknya memperhatikan penegakan hukum atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 135 orang itu. Ia juga mendukung reformasi tata kelola dunia sepak bola nasional.

“Penegakan hukum atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang ini harus dilakukan seadil-adilnya. Jangan sampai korban jiwa lebih dari seratus orang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Puan Maharani, Rabu (2/11/2022).

Lebih lanjut, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mendukung perbaikan sistem persepakbolaan Indonesia. Puan berharap Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan digelar Maret 2023 akan membawa sistem persepakbolaan nasional menjadi lebih baik.

“Lakukan pengelolaan dan transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh. Jadikan PSSI KLB untuk transformasi sepak bola Indonesia,” ujarnya.

Sebagai informasi, PSSI memutuskan untuk mempercepat KLB sebagai bagian dari revolusi sepakbola di Indonesia. KLB PSSI menjadi syarat bagi Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) pascatragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan dihentikannya kompetisi.

Di KLB akan dipilih ketua umum dan direksi PSSI yang baru.

Transformasi tata kelola sepakbola Indonesia diperlukan untuk kemajuan sepakbola kita, kata Puan.

Pasca tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada awal Oktober lalu, muncul desakan publik untuk transformasi tata kelola sepakbola Indonesia agar PSSI mau melakukan wabah lebih cepat.

Puan berharap KLB PSSI berjalan sesuai mekanisme dan melahirkan kepemimpinan yang bisa membenahi sepak bola Indonesia.

“Kepemimpinan PSSI harus mampu membawa perubahan dalam wajah persepakbolaan Indonesia,” kata mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.

Puan menegaskan DPR dan Pemerintah tidak bisa mengintervensi soal calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih di KLB nanti. Namun, ia berharap ada kerendahan hati dan kelegaan bagi mereka yang merasa tidak mampu menjalankan tugasnya secara maksimal.

“Kami berharap siapapun pemimpin baru PSSI dapat meningkatkan tata kelola sepakbola nasional sehingga dunia sepakbola Indonesia dapat menunjukkan prestasi di mata dunia,” kata Puan.

Ia menambahkan, perlu pembenahan dalam pengelolaan kompetisi sepak bola Indonesia mengingat cukup banyak preseden buruk dari turnamen sepak bola nasional selama ini. Puan meminta agar pertandingan sepak bola dilakukan dengan jujur.

“Dalam olahraga, sportivitas harus selalu dijunjung tinggi. Semangat ini harus selalu diusung dalam setiap kompetisi olahraga, termasuk turnamen sepak bola,” ujarnya.

Tak hanya itu, Puan juga mendorong pembenahan tata cara penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia. Terutama dari segi keamanan dan kenyamanan bagi penontonnya.

“Pertandingan sepak bola ini tidak hanya untuk ditonton oleh laki-laki. Jadi penyelenggaraan sepak bola juga harus ramah terhadap kelompok perempuan, anak-anak, dan juga teman-teman difabel,” kata Puan.

Untuk itu, cucu Proklamator Republik Indonesia, Bung Karno, mendorong penyelenggara untuk menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan setiap kategori penonton pertandingan sepak bola. Menurut Puan, hal ini juga sejalan dengan UU No. 11 Tahun 2022 tentang Olahraga dan Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) yang sedang diperjuangkan DPR.

“Seperti loket tiket khusus perempuan, dan fasilitas pendukung bagi kelompok disabilitas di stadion dan arena pertandingan,” jelasnya.

RUU KIA juga mengatur bahwa setiap fasilitas umum menyediakan tempat penitipan anak dan juga ruang menyusui.

“Saya punya mimpi, dunia sepakbola kita bisa membuat ibu hamil dan ibu menyusui bisa menonton pertandingan dengan nyaman,” kata Puan.

“Kalau ruangan khusus disiapkan, para pecinta sepak bola bisa mendukung timnas dan klub idolanya sambil misalnya menyusui atau pumping,” tambah ibu dua anak ini.

Menurut Puan, dunia sepak bola yang nyaman bagi anak-anak dan perempuan juga berpengaruh dalam pemilihan bibit unggul atlet sepak bola nasional. Karena bagaimanapun juga, dukungan dari ibu memiliki peran penting bagi masa depan anak-anak yang memiliki kelebihan di bidang sepakbola.

“Bayangkan betapa banyak ibu-ibu saat ini yang takut menyekolahkan anaknya berlatih sepak bola karena tragedi Kanjuruhan, padahal anak-anaknya adalah bibit-bibit atlet sepak bola unggulan yang bisa membanggakan bangsa,” kata Puan.

“Hantu-hantu seperti inilah yang harus kita singkirkan. Perbaiki, perbaiki, dan perbaiki tata kelola dunia persepakbolaan nasional untuk prestasi gemilang sepak bola Indonesia,” ujarnya.

Pengarang : Hardianto
Redaktur : Oka Suryawan

Leave a Reply

Your email address will not be published.