
Jakarta (Lamppost.co) — Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) akan menyampaikan laporan hasil investigasi tersebut kepada Presiden Joko Widodo, Jumat, 14 Oktober 2022. Poin-poin yang tertuang dalam rekomendasi tersebut bersifat mengikat dan harus dilaksanakan.
Anggota TGIPF Akmal Marhali mengatakan, seluruh tim akan menemui Presiden di Istana Kepresidenan, Jumat siang, 14 Oktober 2022. Rekomendasi yang disampaikan tak terbatas pada prosedur pengamanan terkait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 132 orang. Rekomendasi juga bersifat lebih luas untuk memperbaiki sistem sepakbola Indonesia.
Baca juga: Hasil Audit Stadion Kanjuruhan Menghasilkan 7 Rekomendasi
TGIPF juga ingin menyinkronkan aturan atau regulasi. Terutama antara regulasi yang ditetapkan FIFA dengan aturan yang berlaku di Indonesia. “Pelaksanaan tata kelola sepakbola Indonesia harus berada di jalur yang benar, tidak ada tawar menawar, baik dari segi suporter maupun kelayakan stadion. Rekomendasinya akan disalurkan ke pihak terkait dan harus dijalankan,” kata Akmal kepada wartawan. . Media Indonesia (kelompok tiang lampu.co), Kamis, 13 Oktober 2022.
Dikatakannya, tim memiliki barang bukti yang bisa dijadikan konstruksi untuk kesalahan prosedur pengamanan stadion saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober lalu. analisis dalam menyusun laporan investigasi tragedi Kanjuruhan.
Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni mengatakan, rekomendasi TGIPF yang disampaikan Presiden harus dijalankan oleh semua pihak yang terlibat untuk memajukan sepak bola Indonesia. Ia menilai TGIPF tentu akan memberikan rekomendasi jangka panjang agar kesalahan serupa tidak terulang.
“TGIPF dibentuk langsung oleh Presiden. Semua pihak harus mematuhi rekomendasi ini dan berusaha menerapkannya sebagai sarana perbaikan. Saya berharap rekomendasi ini ke depan lebih konstruktif tentang bagaimana meningkatkan sepakbola di Indonesia,” ujarnya. dikatakan.
Kusnaeni menilai Presiden Jokowi telah menyebutkan beberapa poin saat berkomunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino tentang aspek-aspek peningkatan sepakbola Indonesia, seperti infrastruktur, tata kelola, dan pendukung. Meski demikian, kata dia, aspek pengawasan merupakan hal yang penting untuk dimasukkan dan diimplementasikan dalam rekomendasi TGIPF.
Sejauh ini, kata dia, belum ada lembaga di luar federasi yang mengawasi kompetisi tersebut. Kejadian di Kanjuruhan seharusnya tidak terjadi ketika pengawasan dilakukan sebelum kompetisi dimulai. Salah satunya terkait pengawasan verifikasi stadion yang digunakan klub.
“Kami tidak memiliki lembaga khusus yang melakukan pengawasan seperti yang dulu dilakukan oleh BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia). Kalau BOPI dibubarkan, silakan, tapi harus ada unit teknis, dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. , misalnya. Kenapa kemarin terjadi dan biarkan kompetisi berjalan karena tidak ada yang mengawasi,” katanya.
Muharram Chandra Lugina