Liputan6.com, Surabaya – Tim Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jatim menggelar rekonstruksi tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, dengan memperagakan 30 adegan. Di adegan ke-19, petugas polisi terlihat menembakkan gas air mata.
Dua tersangka anggota polisi, yakni Komisaris Polisi (AKP) Has Darmawan (HD) Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur, dalam adegan ke-18 memandu puluhan anggota untuk menertibkan massa pendukung yang diperankan oleh aparat kepolisian di lingkungan sipil. seragam.
Beberapa dari mereka adalah anggota yang melakukan pengendalian massa, tampaknya membawa perisai dan tongkat pelindung. Sementara itu, beberapa anggota lainnya memegang senjata pelempar gas air mata.
Apakah Darmawan tampak berdiri di barisan belakang mencoba membimbing dan sekaligus memberi komando kepada para anggota yang siap melakukan crowd control.
Namun sebelumnya, Has Darmawan mencoba melakukan upaya persuasif dengan mengimbau sejumlah pendukung di depannya untuk berhenti melempar benda dan kembali ke tribun.
“Pendukung tolong tinggalkan lapangan. Jangan melempar. Jangan melempar,” kata AKP Has Darmawan, di sela-sela proses rekonstruksi, menurut penyidik yang memandu kronologi rekonstruksi di lapangan sepak bola Mabes Polri Jawa Timur, Rabu (19/10/2022).
Penyidik Polri yang bertugas sebagai pemandu kronologi rekonstruksi mengatakan, di TKP 16, pukul 22.08 WIB, anggota polisi yang dikomandani AKP Has Darmawan menghadapi sejumlah pendukung yang mulai memasuki area tengah lapangan.
16 , mencoba menghalau menggunakan tameng,” kata pemandu kronologi rekonstruksi melalui pengeras suara.
Kemudian, pada adegan ke-17, AKP Has Darmawan bersama komandan peleton (Danton) lainnya memberikan himbauan persuasif, yaitu dengan mengatakan bersabar, jangan melempar, kepada para penggemar. Namun, para penggemar masih berusaha untuk terus melempar.
“Penambahan adegan 17A. Tersangka HD menyampaikan himbauan kepada pendukung untuk meninggalkan lapangan,” tambah panduan rekonstruksi.
Selanjutnya pada adegan ke-18, AKP Has Darmawan mendengar suara tembakan gas air mata di area sebelah kiri di luar barisan anggota yang dikomandoinya.
Berita video Cover Story Bola: Mengungkap Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan, Nadir Sepakbola Indonesia