Tekno  

Saran FIFA untuk sepak bola Indonesia, setelah jam 5 sore tidak boleh ada pertandingan

SuaraSoreang.idFederasi sepak bola internasional, yakni FIFA, telah menjalin komunikasi dengan pemerintah Indonesia terkait insiden sasaran Kanjuruhan.

Diketahui, FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, melainkan berencana berkolaborasi untuk transformasi perbaikan sepak bola Indonesia.

FIFA secara resmi telah memberikan surat kepada pemerintah Indonesia yang berisi beberapa pandangan dan saran yang diberikan FIFA kepada dunia sepak bola Indonesia.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Menteri BUMN Erick Thohir telah mengunjungi Presiden FIFA Gianni Infantino terlebih dahulu.

Baca juga:Persib Terus Tingkatkan Penyelenggaraan Laga Kandang

Dalam upaya meningkatkan dan mentransformasi sepak bola Indonesia, salah satu yang menjadi sorotan dan pembahasan FIFA adalah waktu kick-off pertandingan.

Erick mengungkapkan FIFA telah menulis surat yang menjelaskan bahwa pertandingan di Indonesia tidak akan lagi digelar terlambat seperti sebelumnya.

“Poin empat (dari surat yang disampaikan FIFA, red) lebih menarik. Mungkin dunia pertelevisian akan meneriakkan bahwa pertandingan tidak boleh lagi setelah jam 5 sore,” kata Erick Thohir seperti dikutip dari laman PMJ News, 11 Oktober 2022.

Alasannya melihat ketersediaan akses transportasi umum yang memudahkan untuk membuat kerumunan suporter saat pertandingan usai.

“FIFA fokus pada transportasi umum. Jika pada malam hari tidak ada angkutan umum, tidak akan mudah bagi penggemar untuk pulang dan dapat menimbulkan keramaian. Yang kemudian berpotensi menimbulkan konflik,” lanjutnya.

Baca juga:Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Pastikan Sidang Perkara Ferdy Sambo Cs digelar pekan depan, berikut jadwal lengkapnya

Lebih lanjut, Erick Thohir berharap sistem ticketing di Indonesia meniru Eropa. Dengan sistem tersebut, semua data pendukung terdaftar dalam database.

“Maka para pendukung harus masuk ke database. Seperti di Eropa. Semua suporter di Eropa sudah terdaftar,” jelasnya.

“Jadi masing-masing suporter juga bertanggung jawab saat didaftarkan,” ujarnya.

Ini akan mengurangi tindakan kriminal di stadion.

“Kalau suporter melakukan tindak pidana, datanya sudah terekam. Nanti akan dilakukan pengembangan dengan database digital ini, dan FIFA akan menuliskannya di sana,” pungkasnya.

Sumber: Berita PMJ

Leave a Reply

Your email address will not be published.