TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG – Polda Jabar (Polda Jabar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Persib Bandung, dan berbagai suporter klub sepak bola se-Jawa Barat, di Grand Pasundan Convention Hall, Jalan Peta Kota Bandung, Senin (10/10/2022). .
FGD bertajuk Transformasi Sepak Bola di Tengah Dinamika Fanatisme Suporter ini dihadiri oleh beberapa kelompok suporter atau Bobotoh Persib Bandung, seperti Viking Persib Club (VPV), BOMBER, The Bombs, Ultras, Casual, Frontline Boys Club, dan Gadis Viking.
Baca juga: Persib Libur Latihan, David Rumakiek Pilih Fokus Pulih Daripada Pulang ke Papua
Juga Cimahi Mania yang merupakan rombongan suporter dari tim PSKC Cimahi, Lugu (Persikab Kabupaten Bandung), Ultras Persikabo Curva Sud dan Kabo Mania (Persikabo 1973), Boys of RANS (RANS Nusantara), dan perwakilan pengelola stadion di Barat Jawa.
Selain dihadiri oleh para pendukung, acara tersebut juga menghadirkan narasumber dari berbagai lintas instansi, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil, Petugas Keamanan AFC, Nugroho Setiawan, Karo Ops Polda Jabar, Kombes Pol. Stephen M. Napiun, Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, dan Guru Besar UPI, Prof. Cecep Darmawan dan Prof. Uman Suherman.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya secara virtual mendukung perbaikan tata kelola sepakbola nasional dari berbagai aspek.
“Semoga FGD ini menghasilkan keputusan yang positif dan dapat mendukung transformasi sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap ada perubahan yang lebih baik di industri sepak bola Indonesia.
“Kita harus selalu menjaga budaya sepak bola Indonesia yang mengutamakan unsur keamanan dan keselamatan. Diharapkan dengan adanya program FGD ini, seluruh klub sepak bola di Indonesia dapat turut serta memajukan budaya sepak bola Indonesia yang aman, nyaman, maju dan berprestasi melalui sistem manajemen pertandingan yang baik,” katanya.

Direktur PT. PBB, Teddy Tjahjono menegaskan, menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat, terutama penonton yang datang ke stadion, merupakan komitmen utama Persib yang terus ditingkatkan di setiap laga kandang.
Ini merupakan bagian dari upaya transformasi industri dan tata kelola sepakbola di tanah air.
“Sistem manajemen pertandingan yang diterapkan PERSIB sejak awal musim Liga 1 2022/2023 merupakan bentuk mitigasi dari kemungkinan terburuk yang pernah terjadi. Memang manajemen pertandingan yang kami terapkan belum sempurna. Oleh karena itu, kami terus untuk membahas, mengevaluasi organisasi pertandingan untuk perbaikan sistem dalam berbagai aspek, “katanya.
Teddy mengatakan pembenahan sistem yang sedang berlangsung antara lain ticketing yang saat ini online, kapasitas stadion, tata cara penonton keluar masuk stadion, dan skema keamanan lainnya.
“Itu semua hasil sinergi dengan berbagai pihak demi terciptanya iklim pertandingan yang aman dan nyaman. Sebab, hanya dengan begitu, sepak bola Indonesia bisa dinikmati oleh semua kalangan,” ujarnya.
“Kami berkomitmen untuk secara konsisten mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. Kami yakin, secara bertahap pola manajemen pertandingan yang kami terapkan dapat berjalan dan dapat dilaksanakan dengan baik dan terutama dapat diterima oleh semua pihak,” imbuhnya.