
MUIANEWS, Jakarta – Menyusul tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Indonesia bersama FIFA dan AFC akan membentuk tim transformasi. Semua tentang Tim Transformasi sepakbola nasional, penjelasannya ada di artikel ini.
Tim Transformasi Sepak Bola Nasional rencananya akan dibentuk oleh Pemerintah Indonesia, FIFA dan AFC dalam waktu dekat. Hal itu bermula setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat balasan dari FIFA pada 5 Oktober 2022.
Surat yang diterima Presiden Jokowi tersebut merupakan balasan dari FIFA, setelah sebelumnya Indonesia telah menyampaikan beberapa hal pasca tragedi Kanjuruhan. Tim Transformasi Sepak Bola Nasional akhirnya digagas oleh pemerintah.
Tim Transformasi Sepak Bola Nasional adalah tim yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia, FIFA dan AFC. Dari sini, FIFA telah menyampaikan beberapa syarat bagi Indonesia terkait sepak bola nasional. Kondisi tersebut adalah:
Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion di Indonesia. Kemudian merumuskan standar protokol dan prosedur keamanan yang dilakukan oleh kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional. Kemudian melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub sepak bola di Indonesia termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama.
Kemudian juga membahas pengaturan jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi risiko yang ada. Kemudian memberikan pendampingan dengan melibatkan tenaga ahli di bidangnya
Tim Transformasi akan segera dibentuk, setelah Presiden FIFA Gianni Infantino dijadwalkan tiba di Indonesia pada 18 Oktober mendatang. Gianni Ifantino dijadwalkan bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Tim Transformasi tidak akan bekerja dalam waktu yang ditentukan. Tim ini mungkin akan bekerja dalam waktu yang lama, hingga dinilai mampu meletakkan fondasi persepakbolaan nasional yang baik.
Terkait Tim Transformasi, Menteri BUMN Erick Thohir yang telah bertemu langsung dengan Gianni Infantino menyatakan, perwakilan FIFA dan AFC akan berkantor di Indonesia. Mereka akan bersama-sama dalam Tim Transformasi yang akan dibentuk.
“Bisa tiga sampai enam bulan, bisa setahun tergantung kesadaran dan kemauan kita. Jadi saya kira dalam surat itu sudah jelas bahwa FIFA tidak memprioritaskan sanksi tetapi transformasi sepakbola harus terjadi,” kata Erick Thohir.
Satu hal yang masih menjadi pertanyaan, apakah PSSI akan terlibat dalam Tim Transformasi ini? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan pasti. Namun, dalam pernyataan pemerintah, PSSI tidak pernah menyinggung soal ini.
BACA JUGA: Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola Nasional, Ini Rencana Pemerintah
Menurut Menpora Zainudin Amali, Tim Transformasi merupakan hasil komunikasi langsung antara FIFA dan Pemerintah Indonesia. Menurutnya, PSSI akan tetap terlibat, karena mereka adalah bagian dari sistem FIFA.
“Saya kira seperti ini, ini internal Pemerintah, kalau melihat Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional, PSSI juga tidak menyebut di situ,” kata Menpora.
“Tapi Kemenpora pasti tahu dengan siapa kita harus melakukannya, dan kita libatkan semuanya mulai dari desain kurikulum, kemudian perencanaan pembinaan PAUD, semua dengan PSSI,” jelas Menpora.
Sementara itu, FIFA dalam suratnya juga menyatakan bahwa PSSI termasuk dalam kerjasama ini. Jadi sangat mungkin PSSI akan menjadi bagian dari apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, FIFA dan AFC.
“Meskipun kasusnya berat, dan fakta bahwa hal itu dapat menyebabkan sanksi oleh FIFA, upaya kolaboratif berikut untuk tindakan segera diusulkan untuk dilakukan di bawah pengawasan dan keterlibatan bersama FIFA, AFC dan Pemerintah Indonesia, dan bekerjasama dengan PSSI,” bunyi surat tersebut. dari FIFA.
Pengarang : Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: CNN Indonesia