Tekno  

Serangkaian Strategi BUMN Kejar Target Net Zero Emission Global

Nusa Dua

Pemerintah telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30% di bawah rencana Kontribusi yang Ditentukan secara Nasional (NDC) 2030 dan mencapai emisi nol bersih (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal.

Indonesia merupakan produsen GRK global terbesar dengan menyumbang 2-3% emisi global. Untuk itu, Indonesia memiliki peran penting dalam pencapaian NZE global.

Sejalan dengan itu, dukungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat dibutuhkan. Dimana, menurut studi yang dirilis oleh Universitas Oxford dan Columbia Februari lalu, secara global BUMN bertanggung jawab atas setidaknya 7,49 gigaton setara karbon dioksida setiap tahun. Dalam hal ini, BUMN RI juga diikutsertakan.

Untuk itu, Kementerian BUMN RI terus mengejar target Indonesia bebas emisi melalui 3 pilar inisiatif, antara lain pengurangan emisi end-to-end, membangun bisnis yang berdekatan, dan menjajaki peluang ‘step-out’.

Senada dengan itu, Menteri BUMN Erick Thohir bahkan menyampaikan bahwa BUMN sebagai salah satu pilar perekonomian nasional memiliki peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan komitmen pemerintah, termasuk dalam percepatan transisi menuju energi berkelanjutan.

Senada dengan Erick, Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury mengatakan BUMN memiliki peran vital dalam mengurangi emisi guna menuju kehidupan yang lebih baik.

“Peran BUMN sangat strategis karena upaya pengurangan emisi akan menyelamatkan bumi dan tentunya akan menjaga keberlanjutan kehidupan manusia di masa depan,” jelasnya, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/10/2022). ).

Untuk itu, Kementerian BUMN RI terus mengejar target Indonesia bebas emisi melalui 3 pilar inisiatif yang meliputi; Mengurangi Emisi End-to-End, Membangun Bisnis Berdekatan, dan Menjelajahi Peluang ‘Step-out’.

Selain itu, Kementerian BUMN juga membangun inisiatif bisnis, seperti melalui pembentukan sub-holding pembangkit listrik dan energi baru dan terbarukan (EBT) di bawah Grup PT Pertamina (Persero), penyadapan sumber gas-to-power, panas bumi , surya, hidro, dan bioenergi.

Kemudian, juga mendorong pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) melalui pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) yang dimaksudkan untuk menangkap potensi pengembangan ekosistem EV end-to-end, untuk menjajaki peluang penerapan Carbon Teknologi Tangkap, Pemanfaatan dan Penyimpanan (CCUS) dan hidrogen.

Kementerian BUMN juga mengejar target NZE tahun 2060 melalui kiprah BUMN khususnya BUMN di bidang energi, salah satunya PT Pertamina (Persero).

Seperti diketahui, Pertamina Group telah menetapkan komitmen NZE untuk mewujudkan aspirasinya sebagai Perusahaan Energi Global yang ramah lingkungan, mendukung agenda transisi energi, dan berkontribusi pada target perubahan iklim.

(hns/hns)

Leave a Reply

Your email address will not be published.