Jakarta (ANTARA) – PT Shell Indonesia dan Energy Academy Indonesia (ECADIN) secara resmi mengumumkan finalis kompetisi inovasi Think Efficiency 2022.
Think Efficiency merupakan kompetisi tahunan yang diadakan sejak tahun 2018 dan bertujuan untuk mendorong lahirnya inovator dan ide-ide baru khususnya di bidang Tribology, Energy, dan Sustainability (Keberlanjutan) – sebagai kategori baru yang dipertandingkan pada tahun ini.
“Kompetisi Think Efficiency ini merupakan bentuk komitmen Mendukung Kemajuan Diluncurkan oleh Shell secara global, dan kami berharap acara ini dapat menjadi katalisator, yang mendorong munculnya inovator masa depan bagi Indonesia,” kata Andri Pratiwa Director of Lubricants Shell Indonesia dalam keterangan pers, Senin.
Kumpulan karya lomba dari tanggal 22 Juni hingga 17 Agustus 2022 berhasil menjaring hingga 280 ide inovatif yang digagas oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SMA hingga profesional, baik di dalam maupun luar negeri.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, terpilih 12 semifinalis dan mendapatkan berbagai pembekalan terkait perencanaan strategi dan eksekusi dalam sesi tersebut. bengkel dan pembinaan yang dilakukan secara online. Semifinalis juga melakukan presentasi dan juri menentukan dua finalis dari tiga kategori inovasi untuk maju ke babak final.
Pada kategori tribologi (teknologi teknik mesin terkait gesekan dan keausan serta inovasi seputar pelumas dan bahan pelumas), Tim Maxwell (Ikhwanuddin dan Muhammad Aryuda Pratama) dengan Nank Coated Graphene Thin Film Innovation (GBN) dan Tim Waterloo (Muhammad Gading Akbar) dengan inovasi Modifikasi Minyak Goreng Limbah Menjadi Bio-Grease, menjadi dua finalis terpilih.
Sementara itu, dua finalis yang mewakili kategori energi (inovasi seputar teknologi produksi dan penggunaan energi baru atau terbarukan), adalah Tim Schottky (Agus Nurbillah) dengan Inovasi Atap Listrik Berbasis Generator Termoelektrik sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan Tim Savlite (Priyo Bayu Ramadhan) dengan inovasi Sistem Penerangan Jalan Pintar Mandiri.
Sedangkan pada kategori sustainability (inovasi seputar teknologi ramah lingkungan dan/atau solusi berbasis alam terkait permasalahan lingkungan dan sampah), dipilih dua tim yaitu Tim Teleskopik (Bagus Ridwan Arifin) dengan Inovasi Pemanfaatan Gas Buang CO2 dari Industri Menjadi Soda Ash (NA2CO3) untuk Mengurangi Polusi Karbon, dan Tim Kuy (a+1) (Dewangga Syahputra) dengan Inovasi Wear Coating pada Perpetual Pavement sebagai Aditif Ramah Lingkungan.
“Kami sangat senang melihat ide-ide inovatif yang dihadirkan peserta Think Efficiency tahun ini. Selain lebih beragam dan kreatif, ide-ide yang ditawarkan juga aplikatif. Antusiasme masyarakat sangat luar biasa,” ujar Founder dan CTO ECADIN Syarif Riyadi.
Keenam finalis kompetisi Think Efficiency 2022 ini akan mempresentasikan inovasinya di hadapan para juri pada Shell Eco-marathon Asia Pacific yang akan diselenggarakan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, pada 14 Oktober 2022.
Baca juga: Shell Luncurkan Skenario Roadmap Indonesia Capai NZE 2060
Baca juga: Shell dan LEMIGAS Bahas Implementasi Euro 4 di Indonesia
Baca juga: Shell Indonesia Buka 30 SPBU Baru Tahun 2021
Reporter: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Ida Nurcahyani
Hak Cipta © ANTARA 2022