Stadion Kanjuruhan Dihancurkan, Pembangunan Standar FIFA Dimulai Awal 2023, Suporter Dididik
Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober yang menewaskan lebih dari 100 orang menyebabkan Stadion Kanjuruhan dirombak total.
Presiden Joko Widodo bahkan mengatakan bahwa Stadion Kanjuruhan akan dirobohkan dan dibangun kembali sesuai standar FIFA.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjelaskan nantinya Stadion Kanjuruhan akan dibangun seperti Stadion Manahan, Solo yang dibangun dengan standar FIFA.
Baca juga: Bukan PSSI, Kenapa Erick Thohir Ajak Presiden FIFA Gianni Ifantino Temui Jokowi?
Pembangunannya dilakukan langsung oleh Kementerian PUPR dan rencananya akan dimulai awal tahun 2023.
“Stadion Kanjuruhan, sesuai arahan Presiden, setelah diaudit oleh Menteri Pekerjaan Umum, kemudian dibongkar dan dibangun yang baru, hasilnya standar FIFA. Setidaknya kalau mau lihat seperti Manahan, itu standar FIFA,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Amali, Rabu (19/10/2022).
“Kapan akan dilaksanakan pembangunannya, berdasarkan informasi dari teman-teman Kementerian PUPR, perencanaan dan perancangannya sekitar akhir tahun 2022, dan rencananya pembangunan akan dimulai awal tahun 2023, jadi perkiraannya sekitar satu tahun,” jelasnya.
Kemudian Menpora Amali juga memaparkan kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam hal mentransformasi atau mengubah sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.
Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada suporter yang juga tertuang dalam Undang-Undang Keolahragaan Nomor 11 Tahun 2022.
Edukasi suporter juga sebelumnya menjadi salah satu poin yang disampaikan Presiden FIFA, Gianni Infantino.
“Kementerian Pekerjaan Umum akan melakukan bagiannya, saya akan melakukan bagian saya sesuai dengan rekomendasi TGIPF. Misalnya tentang pendidikan suporter dan sebagainya. Saya sudah mulai, saya sudah sosialisasikan pasal 54 dan 55 UU Keolahragaan 11 Tahun 2022 dan saya minta mereka merumuskan sendiri implementasinya, agar regulasi suporter benar-benar lahir dari mereka, tapi mereka tidak bisa lari dari UU Olahraga, ” kata Menteri Pemuda dan Olahraga.
“Jadi arahan Pak Presiden sangat jelas, apalagi kemarin Pak Presiden sudah bertemu Presiden FIFA, berkomitmen untuk memberikan bantuan mereka, dan memiliki kantor di Indonesia untuk membantu sepak bola nasional,” jelasnya.
