sumedangexpres, JIMBARAN – Kabupaten Sumedang kini telah dinyatakan bergabung dengan jaringan kota di dunia yang peduli dengan transformasi digital berbasis pembangunan berkelanjutan dan ekonomi sirkular, yaitu Fab City Network.
Pencanangan dilakukan hari ini, Senin 17 Oktober 2022 di Jimbaran Hub Bali dalam acara Bali Fab Festival dengan tema Merancang Emergent Realities.
Lebih dari 500 peserta dari 34 negara mengikuti Bali Fab Fest yang dibuka oleh Gubernur Bali, dan dihadiri oleh Steering Committee Fab Fest (Ilham Habibie), Direktur Eksekutif Fab City Foundation (Thomas Diaz), serta beberapa kepala daerah.
“Sumedang kini telah bergabung dengan jaringan global Fab City Network untuk berbagi ilmu dan pengalaman membangun kota mandiri berdasarkan potensinya dengan bantuan teknologi digital. Saya berharap best practice dari berbagai negara dapat diadopsi dan diadaptasi oleh Sumedang. Di sisi lain, praktik baik di Sumedang diharapkan bisa menginspirasi dunia,” kata Dony Ahmad Munir di Jimbaran Bali, Senin (17/10).
Menurutnya, dalam menyelesaikan berbagai masalah di masa sekarang dan di masa depan, Anda tidak bisa lagi sendiri, Anda harus berbagi dengan entitas lain di berbagai belahan dunia. Praktik baik di berbagai negara dapat dengan mudah diamati, ditiru, dimodifikasi dan dijalankan di Sumedang.
“Kita memasuki dunia borderless. Sudah saatnya Sumedang go international. Belajar dari kearifan dunia dan menginspirasi dunia. Tentunya dengan memperhatikan terlebih dahulu kepentingan lokal dan nasional. Sumedang sendiri fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan teknologi, misalnya dalam penanganan stunting berbasis digital,” kata Dony.
Dalam kesempatan itu, Ilham Habibie menyampaikan apresiasinya kepada Sumedang. Disebutkan pula bahwa transformasi digital di Indonesia baru memasuki fase pertama, yakni fokus ke hilir sebagai konsumen produk digital.
“Saya berterima kasih karena Sumedang telah mendeklarasikan diri sebagai bagian dari jaringan Feb City sedunia. Kita semua memahami transformasi digital di Indonesia yang menurut banyak orang baru permulaan. Kita dapat mengkonsumsi lebih mudah, lebih cepat dan lebih murah secara digital. Yang belum kita lihat adalah kita diberdayakan semaksimal mungkin sehingga kita tidak hanya konsumen, tapi produsen,” kata Ilham.
Ilham menegaskan, Feb City Network mendorong transformasi digital ke hulu. Dimana anggota diharapkan menjadi produsen yaitu memproduksi sendiri berbagai kebutuhan dengan memanfaatkan potensi lokal dan kemajuan teknologi digital. Terutama di sektor manufaktur, energi dan makanan
Thomas Diaz, Executive Director Fab City Foundation, menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada Kabupaten Sumedang yang telah bergabung dengan Fab City Network.
“Kami mengapresiasi perkembangan transformasi digital di Sumedang dan kini bergabung dengan Fab City Network. Selamat untuk Sumedang,” katanya.
Bali Fab Fest adalah festival yang terdiri dari workshop, seminar, study tour tentang fabrikasi digital, inovasi dan manufaktur terdistribusi. Kegiatan ini menghadirkan dan menyatukan jaringan Fab Labs dari 32 negara.
Jumlah Fab Labs di seluruh dunia saat ini mencapai 2.500. Fab Labs sendiri merupakan ruang yang memfasilitasi para pembuat untuk menghasilkan produk-produk inovatif dengan teknologi terkini, seperti printer 3D dan lain-lain.
Fab City Network adalah jaringan yang menyatukan berbagai negara, wilayah, dan kota di seluruh dunia untuk berinteraksi dan bersinergi menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan regeneratif (hijau/berkelanjutan).
Ide besar Fab Labs yang digagas oleh Fab City Foundation adalah mendorong terciptanya produk dan inovasi berbasis bahan lokal dan lebih ramah lingkungan dengan bantuan teknologi canggih.
Saat ini, Indonesia sedang mengalami proses transformasi digital dan memiliki sumber daya yang memadai untuk memenuhi apa yang diinginkan. Fab City Network membantu kondisi tersebut dan mengajak masyarakat Indonesia untuk berinteraksi dengan masyarakat global untuk menemukan aktivitas baru dengan memanfaatkan teknologi digital untuk membuat produk sendiri tanpa harus bergantung pada impor, menambah nilai baru pada produk, dan meminimalkan biaya produksi. Skema ini diharapkan dapat mengurangi emisi, meningkatkan kualitas lingkungan dan memastikan pembangunan berkelanjutan. (rls)
Baca juga: Pemeriksaan Pengusaha Penggilingan Beras dan Beras, Cegah Penimbunan Beras