Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) telah menyelesaikan tugasnya pada 14 Oktober lalu. Meski begitu, mereka diminta tidak terburu-buru membubarkan diri.
Usulan itu disampaikan pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni, yang mengatakan TGIPF Tragedi Kanjuruhan tetap perlu mengawal setiap poin rekomendasi tersebut demi tercapainya tujuan pembentukan tim demi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Tim gabungan tidak boleh berhenti di situ (memberikan rekomendasi). Tim gabungan harus mengkomunikasikan rekomendasinya. Hubungi PSSI, panggil pemerintah, dan yang paling efektif adalah memanggil semua orang, duduk, ini rekomendasi kami. Misalnya manajemen Sebaiknya PSSI Berani mengundurkan diri, pemerintah seperti ini, mengatur pertemuan, kemudian kompromi atau kesepakatan tercapai, “katanya.
Seperti diketahui, setidaknya ada sejumlah rekomendasi dan kesimpulan dari TGIPF untuk PSSI, PT Liga Indonesia Baru, Panitia Penyelenggara (Panpel), Aparat Keamanan, Aparat Keamanan, dan Pendukung. Dari jumlah itu, TGIPF meminta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan seluruh anggota Pansus mengundurkan diri karena alasan tanggung jawab moral dan hukum.
“Begitulah Bu. Jadi, selanjutnya yang harus dilakukan adalah bekerja. Rekomendasi selesai, panggil semua pihak yang dianggap terlibat, ajukan rekomendasinya, lalu minta kesepakatan dari mereka. Setelah kesepakatan tercapai, bersama tim boleh meninggalkan arena, menyerahkan pekerjaannya kepada tim transformasi karena tim ini berbeda dengan kombinasi,” ujar pria yang akrab disapa Bung Kus ini.
“Kalau tim gabungan hanya mengeluarkan rekomendasinya, kata tim transformasi, ini namanya memberi kita pekerjaan rumah. Kita tidak bisa serta-merta mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi jangan membuat rekomendasi dan terus selesai. Apa gunanya? Rekomendasi itu harus ditindaklanjuti.”
“Makanya saran saya Pak Mahfud dkk jangan bubar. Lanjutkan dengan komunikasi dengan memaksa semua pihak duduk bersama, lalu buat kesepakatan yang merupakan kompromi untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
“Kalau sekarang (berhenti) tim gabungan yang akan bertugas, saya kira hanya membuat rekomendasi, bahkan tidak perlu turun ke lapangan pun bisa,” tegas Kusnaeni.
Setelah mendapatkan kesepakatan dan ada langkah konkrit dari pertemuan semua pihak, kata Kusnaeni, maka pekerjaan bisa dilanjutkan pada tim transformasi sepakbola. Dengan demikian, akan terlihat bagaimana perubahan dalam sepak bola yang diinginkan.
“Jadi sekali lagi, jangan buru-buru bubar pak Mahfud. Kumpulkan kembali tim gabungan, kerjakan sedikit lagi, kumpulkan pihak-pihak yang mendapat rekomendasi, ajukan rekomendasinya, minta komitmennya, komitmen apa dari rekomendasi tersebut yang bisa dilaksanakan, dan mana yang tidak. Jadi apa komprominya? Buat kesepakatan, ada kompromi di sana, dan solusi tercapai. Nah, solusi itu yang akan mengawal tim transformasi,” kata Kusnaeni.
Tonton video”Jokowi Minta Polisi Lanjutkan Penyidikan Tragedi Kanjuruhan“
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/cas)