Tekno  

TGIPF Sebut Penggunaan Gas Air Mata Kedaluwarsa Sebagai Bentuk Penyimpangan dan Pelanggaran

INDOZONE.ID – Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Independen (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Rhenald Kasali, menyatakan penggunaan gas air mata kadaluarsa oleh polisi di Stadion Kanjuruhan merupakan bentuk penyimpangan dan pelanggaran.

“Tentu itu penyimpangan, tentu itu pelanggaran,” kata anggota TGPIF Rhenald Kasali, kepada wartawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2022). .

Rhenalad mengingatkan, saat ini polisi bukanlah polisi militer atau polisi berbasis militer, tetapi polisi sipil atau polisi yang berorientasi sipil.

“Polisi sekarang disebut bukan polisi militer, bukan polisi berbasis militer, tetapi polisi sipil,” katanya.

BACA JUGA: TGIPF Diduga Ada Pihak Yang Sengaja Atur Pertandingan Arema vs Persebaya Malam Hari, Untuk Iklan

Untuk itu, lanjut Rhenald, penggunaan gas air mata tidak boleh untuk membunuh tetapi melumpuhkan sehingga mengurangi agresivitas massa.

Namun, ia menyayangkan penggunaan gas air mata justru mematikan. Untuk itu, TGIPF meminta Polri mengevaluasi penggunaan gas air mata.

“Jadi bukan senjata untuk membunuh, melainkan senjata untuk melumpuhkan agar tidak menimbulkan agresivitas. Yang terjadi justru mematikan, jadi ini tentu harus dikoreksi,” kata Rhenald.

Lebih lanjut, Rhenald mengatakan gas air mata berdampak buruk pada kondisi kesehatan korban. Awalnya korban tidak merasakan efek apapun, namun sehari kemudian mata korban mulai menghitam.

Dikatakannya, menurut pemeriksaan dokter butuh waktu satu bulan agar mata korban kembali normal.

“Jadi memang ada korban yang hari itu pulang tidak merasakan apa-apa, tapi keesokan harinya mulai hitam, setelah itu menurut dokter matanya butuh waktu sebulan untuk kembali normal. Itu pun kalau bisa biasa saja,” jelas Rhenald.

BACA JUGA: Persija Jakarta Istirahat, Thomas Doll: Kami Istirahat dari Sepak Bola

Rhenald menambahkan, salah satu dugaan TGIPF adalah penggunaan gas air mata kadaluarsa. Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah membawa selongsong gas air mata untuk dianalisis di laboratorium.

“Dan salah satu kecurigaan kami adalah kadaluarsa dan sudah dibawa ke laboratorium, semuanya diperiksa,” pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published.