JawaPos.com – Toyota Indonesia telah mengambil langkah nyata dalam menghadapi kondisi perubahan iklim global dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan akademisi untuk memberikan edukasi. Sekaligus menyelaraskan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda yang berperan aktif mendukung roadmap energi Pemerintah.
Perubahan iklim dan pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca, hingga krisis cadangan energi berbasis fosil berpotensi menimbulkan gangguan keseimbangan kehidupan yang harmonis. Dampaknya tidak hanya pada generasi sekarang, tetapi juga akan dirasakan oleh generasi mendatang.
Pelaksanaan transisi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) berperan penting dalam transformasi energi ramah lingkungan, untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia mencapai target netralitas karbon pada tahun 2060.
Terkait hal tersebut, Toyota Indonesia menggelar rangkaian seminar yang merupakan aksi nyata sinergi positif Triple Helix antara Pemerintah, Akademisi, dan Industri. Bukan sekedar wacana, tapi bersama-sama kita berkolaborasi untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Seminar Nasional tahap ketiga dilaksanakan hari ini, Selasa (11/10) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Dengan tema “Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya”.
Pemahaman yang sama tentang pentingnya dukungan penuh kepada Pemerintah dalam mewujudkan penurunan emisi karbon yang nyata tentunya membutuhkan peran serta dan kontribusi aktif semua pihak.
Dalam pelaksanaannya, upaya menuju era EBT juga menghadapi tantangan tersendiri bagi Indonesia yang memiliki sumber daya EBT yang melimpah seperti matahari, angin, panas bumi, bioenergi, energi laut dan sebagainya dengan karakteristik geografis yang beragam, dimana masing-masing daerah memiliki potensi dan potensi. pendekatan strategis. implementasi yang berbeda.
Sebagai bagian dari industri otomotif nasional, Toyota Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan akademisi untuk memberikan edukasi dan keselarasan pemahaman masyarakat. Terutama generasi muda yang berperan aktif dalam mendukung roadmap energi Pemerintah.
Menurut Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN, mengoptimalkan potensi Indonesia yang memiliki sumber daya EBT, tentunya dalam pelaksanaannya juga harus menjamin pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di segala lini kehidupan, terutama pada masa pemulihan ekonomi nasional saat ini.
Melalui transformasi industri otomotif, Toyota Indonesia hadir dengan pendekatan Multi-pathway, yaitu sinergi berbagai teknologi kendaraan elektrifikasi dan penggunaan energi rendah emisi seperti biofuel, ethanol dan hidrogen, serta optimalisasi penerapan teknologi baru. dan energi terbarukan (EBT) dalam proses manufaktur yang lebih ramah lingkungan.
“Transisi ke energi baru dan terbarukan memainkan peran penting dalam menjaga ketersediaan energi dan lingkungan yang lebih hijau untuk generasi mendatang. Kami percaya bahwa netralitas karbon adalah suatu keharusan. Kami berharap bersama-sama merespon perubahan yang tidak dapat dihindari sebagai peluang yang baik untuk mengoptimalkan pertumbuhan bangsa Indonesia, ”kata Bob Azam.
Toyota Indonesia percaya bahwa peningkatan kualitas dan pengetahuan sumber daya manusia nasional merupakan elemen penting dalam mencapai target netralitas karbon. Hal ini merupakan inisiasi diselenggarakannya rangkaian seminar nasional untuk mendukung upaya percepatan dan identifikasi kegiatan pengurangan karbon di setiap sektor potensial atau prioritas pemerintah dengan menggandeng 7 perguruan tinggi nasional di Indonesia.
Seminar telah diadakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Universitas Udayana (UNUD) dan saat ini di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Tahap selanjutnya, mereka akan mengunjungi Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Muda (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Indonesia (UI).
“Dengan menggandeng peran aktif akademisi, diharapkan seminar ini dapat mengedukasi dan memperdalam pemahaman mahasiswa sebagai generasi penerus tentang roadmap Pemerintah memasuki era EBT dan implementasinya. Sehingga seluruh elemen masyarakat dapat berkontribusi aktif dan berpartisipasi dalam memanfaatkan EBT sebagai upaya pengurangan emisi untuk Indonesia yang lebih bersih dan dapat dinikmati tidak hanya untuk saat ini tetapi berkelanjutan di masa depan,” pungkas Bob Azam.
Redaktur : Dony Lesmana Eko Putra