Tekno  

ULM dan Tim Kenalkan Biokonversi Ampas Tahu Menjadi Biodiesel

Minggu, 16 Oktober 2022 – 10:53 WIB

VIVA Edukasi – Tim peneliti ilmiah gabungan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dengan Universitas Brawijaya, Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia (UNISIA) dan Politeknik Hasnur memperkenalkan teknologi biokonversi limbah tahu sebagai bahan baku produksi biodiesel.

“Teknologi yang digunakan untuk proses biokonversi ampas tahu adalah dengan menerapkan budidaya larva lalat tentara hitam (BSFL) atau maggot sebagai agen biokonversi,” kata salah satu tim Riset Ilmiah ULM, Novianti Adi Rohmanna di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (16/10).

Dijelaskannya, maggot atau sebagian orang mengenal dengan nama maggot mengkonsumsi limbah ampas tahu yang pada gilirannya menghasilkan biomassa serangga yang memiliki kandungan lemak dan protein yang cukup tinggi, sehingga berpotensi sebagai substrat perkembangbiakan maggot.

ULM Memperkenalkan Biokonversi Ampas Tahu Menjadi Biodiesel

ULM Memperkenalkan Biokonversi Ampas Tahu Menjadi Biodiesel

Dalam prosesnya, kata Novi, maggot yang telah memasuki umur 14 hari kemudian dipanen dan diolah menjadi tepung maggot untuk proses ekstraksi lemak.

Kemudian lemak yang diperoleh dilakukan proses esterifikasi dan transesterifikasi.

Novi mengatakan program pemanfaatan sampah organik merupakan implementasi zero waste yang mendorong terwujudnya ekonomi hijau, khususnya bagi industri kecil yang menghasilkan sampah organik.

“Bahkan hasil samping dari proses ekstraksi lemak juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan,” ujar dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian ULM ini.

Sementara itu, Kepala Departemen UNISIA, Muhammad Arwani, mengatakan pemanfaatan maggot sebagai bahan baku produksi biodiesel dapat menjadi alternatif dan nilai tambah dalam pengadaan bahan baku dan berkelanjutan.

Menurutnya, maggot menjadi solusi dalam persaingan penggunaan bahan baku berbasis pangan, karena selama ini bahan baku pembuatan biodiesel di Indonesia didominasi oleh tanaman pangan seperti kelapa sawit.

Sementara itu, Agus Zuliyan dari Politeknik Hasnur menyatakan tidak hanya ampas tahu yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan maggot, tapi semua sampah organik juga memiliki potensi yang sama.

Ia berharap selain memberikan inovasi bagi dunia usaha dan dunia industri (DUDI), masyarakat juga mendapatkan potensi ekonomi baru dari pengolahan limbah yang dihasilkan industri dan UMKM.

Diketahui penelitian ilmiah merupakan terobosan yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDL) sebagai wadah pertemuan perguruan tinggi dan mitra khususnya DUDI untuk berkolaborasi menciptakan inovasi. . (DI ANTARA)

Leave a Reply

Your email address will not be published.