Tekno  

Untar Gandeng Unud Dukung 100 UMKM Milik Penyandang Disabilitas

Jakarta: Universitas Tarumanagara (Untar) bekerjasama dengan Universitas Udayana (Unud) mengembangkan dan mendampingi UKM penyandang disabilitas. Untar dan Unud mengadakan kegiatan bersama untuk mengembangkan lebih dari 100 pelaku UMKM sebagai bentuk pelaksanaan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali.

Kegiatan diawali dengan seminar bertema “Pentingnya Peran UMKM dalam Mendorong Industri Pariwisata”. Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan intensif melalui: klinik pelatihan online juga bukan offline terkait dengan bidang keahlian yang dimiliki oleh dunia kampus.

“Keahlian dosen dan mahasiswa di bidang keuangan, pemasaran, komunikasi, desain, dan teknologi, diharapkan mampu mendukung perkembangan bisnis mereka,” kata Rektor Untar Agustinus Purna Irawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 November. 2022.





Apa pendapat Anda tentang artikel ini?

Kepala Inkubator Bisnis Unud Dewi Indira Laksmi mengatakan, pandemi COVID-19 membuat industri pariwisata di Bali mengalami mati suri, bahkan lumpuh. Yakni mengalami penurunan hingga -12,32 persen pada kuartal III.

“Namun kenyataannya di masa pandemi, UMKM menjadi penggerak utama perekonomian negara yang cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi terutama dalam bertransaksi. Kerjasama dengan Unud ini diharapkan dapat memberikan jalan keluar bagi pelaku UMKM di Bali khususnya masyarakat dengan disabilitas,” kata Agustinus.

Agustinus mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk implementasi kerjasama Pemprov Bali dengan Untar yang telah disepakati dalam nota kesepahaman antara Gubernur Bali Wayan Koster dengan Rektor Untar saat memberikan orasi pada Wisuda ke-80 Untar pada Oktober 2022. .

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untar Jap Tji Beng menekankan berbagai program yang telah dilakukan Untar dalam mengembangkan kewirausahaan. Baik dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, maupun pendampingan yang telah berjalan dengan mitra UMKM di Jambi dan Belitung.

Seminar ini juga menghadirkan beberapa dosen Untar dari berbagai bidang ilmu, antara lain psikologi, ekonomi, komunikasi dan desain. Pemaparan narasumber Sri Tiatri memberikan penguatan bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas untuk tetap tegar, meski
terkadang orang masih memandang rendah mereka.

“Kegiatan hari ini memberikan wadah bagi UMKM, khususnya penyandang disabilitas, untuk saling mendukung agar bisa lebih berkembang,” ujar Jigo, pemilik UMKM Jig-o-jig.

Jigo menjual berbagai merchandise mulai dari pakaian hingga produk yang mendukung go green, seperti sedotan bambu. Ia berharap UMKM penyandang disabilitas juga mampu bersaing di tingkat internasional.

“Kolaborasi antara Untar dan Unud ini memberikan wawasan bagi saya dan teman-teman tentang pentingnya mengembangkan teknologi digital agar kita tidak ketinggalan dan bisa bersaing,” ujar Yustina, pemilik usaha keripik singkong yang telah dipilih Kementerian. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang akan dibina.

Penyandang tunanetra, I Gusti Komang Aryana, telah menggeluti bisnis pijat selama 8 tahun. Ia mengatakan, tren wirausaha saat ini telah bergeser dari berbasis analog ke berbasis digital.

“Hal ini membuat saya sangat bersemangat untuk mengikuti seminar ini karena penting untuk mengembangkan bisnis saya, terutama melalui materi digital marketing yang tersedia.
ditampilkan. Semoga kedepannya program-program serupa terus ada karena sangat membantu mengembangkan usaha kita,” ujarnya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untar Paula T Anggarina mengajak para pemilik UMKM untuk beradaptasi dan mulai memberdayakan media sosial dalam mengembangkan usahanya.
Ia mengatakan seiring dengan perkembangan zaman, perlu dilakukan penetrasi ke dunia digital agar tidak ketinggalan zaman.

“Bisnis bisa dilakukan dengan cara nontradisional, ada banyak marketplace bahkan media sosial yang bisa diberdayakan untuk mengembangkan bisnis. Berkolaborasi dengan pelanggan dalam membuat konten di media sosial merupakan salah satu cara untuk dikenal,” ujar Paula.

Maitri Mutiara mengatakan desain produk dan konten promosi tidak kalah penting untuk diperhatikan agar menarik.

(REEN)

Leave a Reply

Your email address will not be published.