TANGERANG, KabarSDGs – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mendorong kolaborasi tiga pihak yaitu: pemerintah, perguruan tinggi, dan industri, dalam upaya menghasilkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang unggul di Indonesia.
“Kita harus menyiapkan SDM yang berkualitas agar Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan dan mengejar ketertinggalan dari negara lain,” kata Menhub saat memberikan kuliah umum di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Tangerang, Banten, Minggu ( 9/10).
Menhub mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu ditingkatkan dalam membangun SDM unggul di Indonesia. Berdasarkan data Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2021, Indonesia berada di peringkat 80 dari 134 negara.
Salah satu faktor penyebab rendahnya daya saing sumber daya manusia Indonesia, yaitu: ketidaksesuaian antara keterampilan dari pendidikan dan kebutuhan industri.
“Skill saja tidak cukup, harus diikuti dengan link and match atau kesesuaian dengan kebutuhan industri, agar penyerapan SDM optimal,” kata Menhub.
Misalnya saat ini pasar sudah memasuki industri 4.0, sehingga dalam sistem belajar mengajar pasti ada pelajaran yang membahas tentang digitalisasi, internet of things, e-commerce, dan lain sebagainya.
Selain itu, Menhub juga menekankan pentingnya mengasah soft skill seperti: berpikir kritis, kreativitas, kemampuan koordinasi, pengendalian emosi, negosiasi, dan sebagainya.
Kementerian Perhubungan telah melakukan sejumlah kerja sama dengan perguruan tinggi dan industri, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di bidang transportasi.
Salah satunya kerjasama dengan perguruan tinggi negeri dalam dan luar negeri, untuk memberikan program double degree, antara lain dengan Universitas Indonesia (Ul) dan University of Leeds, Inggris untuk Program Moda Transportasi Jalan, Universitas Gajah Mada dan University of Leeds Inggris. untuk Program Mode. Perkeretaapian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Rotterdam University of Applied Sciences (RUAS) di Belanda untuk Program Moda Transportasi Laut, serta Institut Teknologi Bandung (ITB) dan French Ecole Nationale de L’aviation Civile (ENAC) untuk Program Moda Transportasi Udara.
Selain itu, sejumlah kerjasama dengan universitas asing juga telah dilakukan, antara lain dengan University of Tasmania Australia dan Monash University, dengan program: mengadakan pelatihan Training of Trainer (ToT) untuk meningkatkan kualitas guru dengan International Maritime Organization. (IMO), beasiswa, serta pengembangan konsep dan realisasi Transit Oriented Development (TOD) di Indonesia.
Kemudian kerjasama juga dilakukan secara langsung dengan industri yaitu antara Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) dengan International Air Transport Association (IATA) melalui program pendidikan dan pelatihan di bidang transportasi udara.
Juga kerjasama dengan sejumlah operator transportasi nasional seperti PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perum Damri, PT Railink Jakarta, dan lain-lain, atas pelaksanaan program pelatihan, pertukaran tenaga ahli, dan pemanfaatan lulusan sekolah di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM).