TRIBUNJABAR.ID – Menyusul tragedi Kanjuruhan, sebanyak 106 pasal disiapkan Polda Jabar sebagai standar operasional prosedur (SOP) pengamanan sepak bola di Jabar.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) usai pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
Dalam tragedi Kanjuruhan, ratusan pendukung Arema, yakni Aremania, tewas.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan pasal-pasal tersebut merupakan hasil diskusi dengan seluruh elemen sepakbola di Jabar.
Baca juga: Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Berakhir, Polres Malang Raya Minta Maaf Massal
“Itu rambu-rambu yang kami buat berdasarkan kesepakatan semua pihak, sehingga menjadi acuan bersama dalam penyelenggaraan pertandingan di wilayah Jawa Barat,” kata Suntana, usai Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri sejumlah unsur sepak bola Jawa Barat, di Jalan Peta, Kota Bandung, Senin (10/10).
Kabag Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo, mengaku belum bisa menjelaskan secara detail apa isi pasal-pasal tersebut. Ke-106 pasal tersebut, kata dia, masih perlu disempurnakan dan dievaluasi sebelum diimplementasikan.
“Misalnya dari aspek legal, prosedural, situasional, kemudian penerimaan masyarakat juga harus diuji dulu, nanti kalau sudah selesai kita sosialisasikan,” kata Ibrahim.
Karena masih dalam tahap evaluasi, jumlahnya masih bisa berubah. “Itu bisa bertambah atau berkurang.”
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengapresiasi langkah Polda Jabar untuk mengatur ulang SOP pengamanan sepak bola di Jabar.
Menurutnya, keamanan dalam pertandingan sepak bola adalah hal yang paling penting.
Umuh optimis aturan yang dibuat Polda Jabar bisa dipahami dan dipatuhi semua pihak, termasuk Boboh.
“Saya yakin Boboh sangat baik dan tertib, dan siap mendengarkan apa yang disampaikan Polda Jabar,” kata Umuh.
Biro Hukum Viking Persib Club, Arvio Pratama mengatakan, seluruh elemen masyarakat Beratoh mengapresiasi dan mendukung upaya sistem keamanan yang dilakukan aparat keamanan demi terciptanya kamtibmas di Jawa Barat.
“Kami juga bersyukur, karena dengan sistem keamanan saat ini relatif lebih mudah membuat pertandingan lebih aman dan kondusif,” ujarnya.
Menurutnya, dengan pola seleksi melalui seleksi bertahap yang dilakukan panitia penyelenggara pertandingan, yang tidak memiliki tiket tidak akan bisa masuk ke stadion.